Masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) gunung berapi memiliki risiko besar terdampak apabila terjadi erupsi. Dampak Kesehatan terutama dari mulai terjadinya sesak nafas akibat debu vulkanik, cedera fisik dan psikologis, luka bakar, trauma inhalasi sampai terjadinya kegawatdaruratan sehingga dapat mengakibatkan korban jiwa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor kesiapsiagaan masyarakat terutama bidang Kesehatan dalam menghadapi dampak erupsi gunung api. Deskrisi korelasional, dengan jumlah sampel 219 responden warga dusun Srunen Galagahharjo Cangkringan Sleman Yogyakarta dengan tehnik purposive sampling, data diambil dengan membagikan quisioner dengan sarana google form. Analisis kesiapsiagaan umum dan bidang Kesehatan terhadap dampak erupsi gunung api dengan analisis sperman. Tingkat kesiapsiagaan secara umum warga Dusun Srunen (KRB III) kategori baik (43%), cukup (51,6%), kurang 4,6%, tingkat kesiapsiagaan kesehatan kategori baik(23,3%), cukup(70,3%), kurang (6,4%), terdapat hubungan yang signifikan dengan nilai p value = 0,04, dengan nilai r=0,288,antara pelatihan dengan tingkat kesiapsiagaan warga. Tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam bidang kesehatan terhadap dampak erupsi gunung api dalam kategori cukup dan terdapat hubungan antara pelatihan bagi warga dengan tingkat kesiapasigaan masyarakat. Perlunya upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga terutama dibidang Kesehatan dengan terus secara kontinyu diadakan pelatihan-pelatihan terkait mitigasi kesiapsiagaan untuk mencegah risiko dari dampak erupsi gunung api.
CITATION STYLE
Afik, A., Khoriyati, A., & Pratama, I. Y. (2021). TINGKAT KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DIBIDANG KESEHATAN DALAM MENGHADAPI DAMPAK ERUPSI GUNUNG BERAPI. Jurnal Kesehatan Mesencephalon, 7(1). https://doi.org/10.36053/mesencephalon.v7i1.260
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.