Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan desain intervensi dengan cara mereduksi intensi perceraian berdasarkan teori Levin. Adapun metode penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode pengukuran Participacy Action Research (PAR) yang melibatkan partisipan sebanyak tiga orang dari anggota komunitas SPINMOTION (Single Parents in Motion) Jogja. Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa pada tahun 2015, perceraian di Indonesia sendiri mencapai 347.256 orang, hal ini terus meningkat dari 2013. Terdapat berbagai macam penyebab dari perceraian, dalam penelitian ini kami lebih menekankan pada perceraian akibat ketidaksetiaan (unfaithfullness).Desain intervensi yang dilakukan kepada pasangan yang sudah menikah atau yang baru akan menikah agar mereduksi intensi perceraian di kemudian hari yaitu dengan Focus Group Design (FGD), melalui seminar atau penyuluhan, dan pemutaran film berdasarkan pengalaman dari orang-orang yang mengalami perceraian. Hasil penelitian menemukan bahwa perlu dilakukan desain intervensi dengan cara mereduksi intensi perceraian sehingga untuk mencapai tujuan sasaran jangka panjang ini, maka dalam jangka pendek dan menengah perlu dilakukan upaya untuk merubah pola pikir para pasangan muda agar tidak terjebak dalam pola pikir yang keliru mengenai pernikahan maupun perceraian.Kata kunci: intervensi sosial, pernikahan, perceraian, ketidaksetiaan, pasangan.
CITATION STYLE
Gunawan, D., Sari, D. K., Agnes, F., & -, M. (2020). Desain Intervensi Melalui Pendekatan Teori Levin Untuk Mereduksi Perceraian. Jurnal Psikologi Perseptual, 3(2), 44–55. https://doi.org/10.24176/perseptual.v3i2.2245
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.