Artikel ini mengekplorasi nalar eksklusif maupun inklusif dalam penafsiran al-Qur’an dipengaruhi oleh rujukan tafsir, tujuan penafsiran serta ideologi penafsir. Hal ini berangkat dari langkah Depag serta Muhammad Thalib (pengarang Tarjamah Tafsiriyah) yang sama-sama memperjuangkan deradikalisasi pemahaman al-Qur’an. Namun, relatif berbeda dalam penerapan pada karya yang dihasilkan. Di sisi lain karya Tarjamah Tafsiriyah muncul sebagai langkah reaktif serta korektif terhadap karya Depag yang dianggap membawa pesan radikal. Akan tetapi kenyataannya Depag selalu memperjuangkan toleransi dalam kehidupan beragama di Indonesia. Melalui sudut pandang hermeneutika berbasis pendekatan sosio-historis ditemukan adanya bias dalam masing-masing karya tersebut dengan fokus pada ayat-ayat al-Qur’an bertemakan jihad dan relasi muslim dan non-muslim.
CITATION STYLE
Fadil, M. (2019). Nalar Eksklusif Penafsiran Al-Qur’an Studi Terjemah Depag dan Tarjamah Tafsiriyah. JOURNAL OF QUR’AN AND HADITH STUDIES, 5(2), 123–150. https://doi.org/10.15408/quhas.v5i2.13422
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.