Desa Adat Kesiman merupakan desa adat yang berada di wilayah kota madya Denpasar, dengan luasnya tugas dan wewenang desa adat dalam sebuah komunitas yang modern, pengelolaan informasi secara tradisional dirasa kurang efektif. Mobilitas yang tinggi serta mulai berkurangnya komunikasi warga di dalam lingkungannya menjadi suatu hambatan tersendiri dalam pengelolaan informasi yang ada. Kegiatan internal dan external di dalam desa adat juga belum tersistemkan secara sistem informasi modern yang baik, seperti: pengelolaan arsip, surat menyurat, pengelolaan aset, dan pengelolaan informasi terhadap warga dan masyarakat luas. Perencanaan Strategi Sistem informasi menjadi hal yang krusial, karena merupakan suatu landasan fundamental untuk pengembangan yang tepat guna sesuai dengan visi dan misi Desa Adat Kesiman yang modern. Strategi organisasi desa adat kesiman diperoleh melalui hasil analisis SWOT dan dipadukan dengaan analisis CSF. Setelah melaui proses tersebut didapatkan ada 20 strategi untuk menjawab 9 tujuan yang harus dipenuhi gunaterpenuhinya kesuksesan organisasi menggunakan IT. Solusi SI/TI terbagi menjadi kebutuhan data dan kebutuhan aplikasi. Kebutuhan data meliputi: data staff, data bendesa, data warga, data aset, data arsip, data rekanan, data auditor, data kegiatan, data pertanggungjawaban, data keuangan, data aturan dan data prosedur mutu.untuk aplikasi meliputi: aplikasi website terintegrasi, pangkalan data, e-arsip, e-library, pengolah prosedur mutu, pengolah keuangan, e-procurement, sarana dan prasarana.
CITATION STYLE
Sudiarsa, I. W., Dirgayusari, A. M., & Anom, I. G. A. (2016). Analisis Kebutuhan Sistem Informasi Pada Desa Adat Kesiman Dengan Metode Ward and Peppard. S@CIES, 7(1), 24–29. https://doi.org/10.31598/sacies.v7i1.111
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.