Setiap orang yang ingin menyelami seluk beluk agamanya atau religiusitas perlu mempelajari pemahaman yang ada pada religiusitas yang dianutnya. Di zaman modern, dimana materi lebih sebagai orientasi dan pusat hidup yang utama, kejernihan hati pun telah mulai sirna. Manusia bergerak semakin permisif dan norma kehidupan kian melonggar. Akibatnya manusia modern mengalami krisis kejiwaan dalam hidupnya yang merupakan manifestasi dari krisis spiritual dan ahlak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman mahasiswa dalam penerapan ahlak dan etika, serta mengetahui sejauh mana pengaruh religiusitas mahasiswa dalam kehidupannya dimasa era digital saat ini. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dan analisis data secara analisis deskriptif dengan analisis kualitatif untuk 82 orang mahasiswa/responden. Peneliti melakukan wawancara langsung dan membagikan kuisioner pada mahasiswa, mempelajari buku-buku mengenai religiusitas dan teologi, internet yang berhubungan dengan penelitian penulis, dan lain sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh media sosial 32%(sedang), pengaruh religiusitas terhadap mahasiswa 53% (kuat), dan penerapan dengan ahlak dan etika 57% (kuat). Dengan demikian religiusitas dapat diterapkan dan berpengaruh bagi mahasiswa milenial di era digital. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Teknologi dan manusia tak akan pernah bisa dipisahkan. Manusia selamanya akan tetap membutuhkan teknologi dalam memudahkan aktivitasnya. Tetapi religiusitas tidak dapat dilupakan karena semua manusia membutuhkan Tuhan dan hidup dalam ahlak dan etika serta berkembang dalam peradaban zaman.
CITATION STYLE
Tanamal, N. A. (2022). Religiusitas Mahasiswa Milenial Dalam Penerapan Ahlak Dan Etika di Era Digital. JAGADDHITA: Jurnal Kebhinnekaan Dan Wawasan Kebangsaan, 1(2). https://doi.org/10.30998/.v1i2.1018
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.