Kaus oblong Banyumasan sering menampilkan situasi dan isu aktual dalam setiap desainnya, seperti persoalan pendidikan, politik, budaya dan dinamika sosial kemasyarakatan yang terjadi di Banyumas. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana representasi perubahan sosial yang dapat terbaca dalam desain kaus oblong Banyumasan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan semiotik dari Rolland Barthes. Data penelitian berupa desain kaus oblong Banyumasan merk Dablongan Clothing. Data tersebut dianalisis melalui dua tahap penafsiran, dimana penafsiran makna tataran pertama selanjutnya dijadikan pijakan dalam menafsirkan makna tataran kedua. Hasil penelitian menunjukan, bahwa sebagian besar desain kaus oblong Banyumasan merupakan representasi sekaligus kritik terhadap perubahan sosial di Banyumas. Perubahan sosial yang dimaksud antara lain tentang penataan kota yang tidak humanis; perubahan masyarakat agrarais menjadi kota industri; dan gaya hidup masyarakat Banyumas yang adaptif terhadap modernitas dalam hal konsumsi makanan-makanan bergaya barat.
CITATION STYLE
Dadan, S. (2019). REPRESENTASI PERUBAHAN SOSIAL DALAM DESAIN KAUS OBLONG BANYUMASAN. Sosiohumaniora, 21(1), 83. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v21i1.14602
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.