Umbi garut sudah dikenal luas oleh masyarakat, sebagai bahan pangan lokal dijadikan sebagai bahan pangan alternatif maupun penghasil pati untuk bahan baku industri pengolahan pangan. Prospek umbi garut sebagai penghasil pati (tepung) adalah sebagai substitusi tepung gandum. Desa Kasean merupakan daerah di Kecamatan Manding yang berpotensi sebagai penghasil garut di Kecamatan Sumenep. Melalui kegiatan pemberdayaan atau pengabdian kepada masyarakat utamanya Kelompok Tani Pelangi di Desa Kasengan, Kecamatan Manding untuk menciptakan kondisi kemandirian pangan sekaligus menjaga ketahanan pangan lokal serta memperbaiki mekanisme perekonomian rakyat. Metode penyelesaian masalah yang dapat dilakukan yaitu 1) mendampingi petani dan memotivasi untuk lebih menghargai umbi garut sebagai bahan pangan alternatif dan 2) meningkatkan nilai ekonomis tanaman Garut dengan penanganan pasca panen yang baik. Hasil dari kegiatan PKM ini adalaha adanya respon positif dari kelompok dalam bentuk keaktifan dan peningkatan keterampilan kelompok tani Pelangi terkait penanganan lepas panen umbi garut, spesifik pada pengolahan umbi garut (tepung) menjadi berbagai produk olahan pangan. Selain itu, mitra PKM dapat mengaplikasikan proses pengolahan produk olahan pati garut. Rekomendasi untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat berikutnya adalah pemanfaatan komoditas lokal lainnya di Desa Kasengan yang berpotensi dalam produksi olahan pangan fungsional. Selain itu, perlunya jejaring pemasaran yang lebih luas daripada pasar lokal.
CITATION STYLE
Destryana, R. A., Wibisono, A., & Sumitro, E. A. (2020). Pelatihan Dan Pendampingan Pengolahan Pasca Panen Umbi Garut pada Kelompok Tani Pelangi di Desa Kasengan Kabupaten Sumenep. Jurnal PkM Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 224. https://doi.org/10.30998/jurnalpkm.v3i2.5207
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.