Artikel ini membahas tentang Kebudayaan, Masyarakat dan Kebebasan Pers di Tunisia. Dimana tunisia ini merupakan negara bagian utara benua Afrika. Dimana budaya dan identitas Tunisia ini dipengaruhi oleh interaksi antar Budaya dan etnis yang berbeda-beda. Keberagaman budaya Tunisia ini juga dipengaruhi oleh corak budaya dan sosial masyarakat Tunisia. Corak budaya Tunisia ini bisa berupa peninggalan budaya yang bisa dilihat di Musem Bardo. Adapun makanan dari Tunisia adalah olahan dari laut tengah Selatan. Corak keberagaman masyarkat Tunisia bisa juga dilihat dari pakaian tradisional. Masyarakat Tunisia pada dasarnya adalah suku bangsa Arab Berber. Namun seiring dengan perkembangan zaman Tunisia telah menerima berbagai imigrasi. Tunisia di bawah kediktatoran rezim Ben Ali, terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia dan kasus-kasus lainnya. Hal ini menimbulkan gerakan rakyat Tunisia dalam memprotes pemerintahan Ben Ali yang dirasa Otoriter. Kebebasan pers dan perkembangan demokrasi memiliki jalinan. Namun, kemunduran demokrasi secara global memberikan dampak negatif terhadap kebebasan pers dan media. Dimana sebelum Revolusi Iran, terjadi penindasan kebebasan berbicara dan sensor media. Dimana aktivis hak asasi manusia dan politik jarang berani mengkritiki rezim yang berkuasa secara terbuka yang melewati batas. Pada 2011 terjadi gerakan protes yang berujung revolusi Tunisia yang merupakan akumulasi dari aktivisme sosial selama satu dekade terakhir yang dipimpin oleh kelompok hak asasi manusia, aktivis politik dan kelompok pemuda yang kehilangan haknya
CITATION STYLE
Susila Wati, E., & Burdah, I. (2023). Kebudayaan, Masyarakat dan Kebebasan Pers di Tunisia. Jurnal Multidisiplin Indonesia, 2(3), 477–485. https://doi.org/10.58344/jmi.v2i3.183
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.