Implementasi Kebijakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) terhadap Penataan Lingkungan Kota Lhokseumawe

  • Mawaddah Y
  • Anismar A
N/ACitations
Citations of this article
16Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

This study aims to determine the implementation of green open space policies on environmental management in Lhokseumawe City. This research is a qualitative approach research. This study uses the theory of Van Metter and Van Horn with 5 indicators, including: Policy Standards and Objectives, Resources, Inter-Organizational Communication, Characteristics of Implementing Agents, and Disposition of Implementers. The research location is at the Lhokseumawe City Environmental Service. The types of data used are primary and secondary data. Primary data is the main data, while secondary data is used to support primary data. Data collection techniques used are through observation, interviews, and documentation. Data analysis uses data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. Based on the results of the study, it was found that the provision of Green Open Space for Environmental Arrangements in Lhokseumawe City has not been fully implemented properly, both in terms of the government and the local community, including the shift in function from reforestation to a place for street vendors whose basically green open space area is not an area. Street vendors. However, because the government is worried about the economy of the people, the government has temporarily allowed street vendors and others to trade in the area.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Kebijakan Ruang Terbuka Hijau Terhadap Penataan Lingkungan di Kota Lhokseumawe.  Penelitian ini merupakan penelitian pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan teori Van Metter dan Van Horn dengan 5 indikator,  diantaranya: Standar dan Sasaran Kebijakan, Sumber Daya, Komunikasi Antar Organisasi, Karakteristik Agen Pelaksana, dan Disposisi Implememtor. Lokasi penelitian di Dinas Lingkungan Hidup Kota Lhokseumawe. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer merupakan data utama, sedangkan data sekunder digunakan untuk mendukung data primer. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian  di peroleh bahwasanya penyediaan Ruang Terbuka Hijau Terhadap Penataan Lingkungan  di Kota Lhokseumawe belum sepenuhnya diterapkan dengan baik, baik itu dari segi pemerintah maupun masyarakat penduduk setempat, termasuk peralihan fungsi dari tempat penghijauan menjadi tempat para pedagang kaki lima yang dasarnya kawasan RTH bukan kawasan pedagang kaki lima. Namun karena pemerintah khawatir untuk ekonomi masyarakatnya, sehingga pemerintah mengizinkan untuk sementara waktu para pedagang kaki lima dan yang lainnya untuk berdagang diarea tersebut.

Cite

CITATION STYLE

APA

Mawaddah, Y., & Anismar, A. (2022). Implementasi Kebijakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) terhadap Penataan Lingkungan Kota Lhokseumawe. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM), 3(2), 366. https://doi.org/10.29103/jspm.v3i2.5506

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free