Literasi kesehatan yang terbatas merupakan pendorong penting dalam kesenjangan kesehatan. Salah satu contoh situasi di mana perilaku kesehatan menjadi sangat penting adalah kehamilan, karena pada fase ini perilaku mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. ibu hamil dengan literasi kesehatan yang terbatas cenderung tidak mengonsumsi asam folat selama kehamilan atau melakukan perawatan prenatal pada usia kehamilan yang lebih lanjut. Sampai saat ini belum ada tinjauan literatur yang membahas tentang hubungan antara tingkat literasi kesehatan di antara ibu hamil dan hasil kesehatan selama kehamilan. Oleh sebab itu, artikel ini bertujuan untuk menilai tingkat literasi kesehatan pada ibu hamil. Pencarian artikel publikasi dilakukan di PubMed dan Google Cendekia yang diterbitkan dalam lima tahun (2016–2020). Dua publikasi menujukkan tingkat literasi kesehatan dalam populasi ibu hamil baik dengan menggunakan instrumen pengukuran S-TOFHLA sebagai instrumen pengukur objektif dan BLHS sebagai instrumen pengukur subyektif. Sedangkan 2 publikasi lainnya menggambarkan literasi kesehatan yang cukup pada ibu hamil yang menggunakan instrumen pengukuran BHLS. Penelitian tentang intervensi terkontrol secara acak diperlukan untuk menyusun strategi berbasis bukti dalam rangka meningkatkan literasi kesehatan pada ibu hamil.
CITATION STYLE
Fitri Ana, E. (2022). TINGKAT LITERASI KESEHATAN PADA IBU HAMIL: STUDI LITERATUR. Jurnal AKRAB, 13(2), 88–92. https://doi.org/10.51495/jurnalakrab.v13i2.424
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.