ABK adalah anak-anak yang tidak memiliki kemampuan untuk melihat dan berbicara, cacat fisik dan mental. Setelah mereka menjadi remaja, mereka akan mengalami perkembangan seksual, seperti tidak cukup untuk mengendalikan mereka, realisasi sosial dan pemahaman tentang distribusi hasrat seksual. Jika mereka tidak diberi pendidikan tentang seks seksual, mereka akan melakukan penyimpangan perilaku seksual. Seperti perawatan anak-anak retradasi, yang melakukan hubungan seks setelah menonton film porno. Orang tua memiliki peran penting berdasarkan pengetahuan dan sikap dalam memberikan pendidikan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencahayaan pengaruh orang tua dalam sikap terhadap pendidikan seksual di SLBN Pembina Yogyakarta. Penelitian pra-eksperimental dan pendekatan desain pretest-posttest kelompok. Sampel penelitian ini adalah orang tua yang telah bersekolah di Dewan Pengembangan Universitas Negeri Yogyakarta 36 orang. Analisis menggunakan uji statistik, yaitu paired t-test dengan tingkat signifikan p <0,05. Sebelum percobaan, kami melakukan percobaan normalitas dengan Shapiro-Wilk untuk sampel minus 50. Analisis hasil menggunakan paired t-test mendapatkan peningkatan 4,98 dengan tingkat kontak p<0,05, disebutkan menerima Ha, itu berarti variabel statistik percobaan sikap menggunakan percobaan Wilcoxon menunjukkan (p- value = 0,0001) bermakna secara statistik, sedangkan teorinya adalah tidak bermakna, sampai Ha ditolak, karena tidak ada pengaruh iluminasi yang signifikan. Ada pengaruh ilikinasi pengetahuan dan tidak ada pengaruh sikap orang tua terhadap iluminasi pendidikan seksual ABK di SLBN Pembina Yogyakarta.
CITATION STYLE
Handayani, D. E., & Wardani, Y. (2019). PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA PADA PENDIDIKAN SEKSUAL REMAJA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLBN PEMBINA YOGYAKARTA. Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa, 6(3), 115. https://doi.org/10.29406/jkmk.v6i3.1774
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.