Politik Identitas dan Religiusitas Perdamaian Berbasis Pancasila di Ruang Publik

  • Widjaja P
  • Wibowo D
  • Geovasky I
N/ACitations
Citations of this article
158Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstract This research analyzes the impact of identity politics and Pancasila based peace religiosity on the behavior of religious people in the Special Region of Yogyakarta. Identity politics is used in relation to its negative understanding, while Pancasila-based peace religiosity is understood positively, to contract the two. Using a quantitative approach that involved 635 respondents, the research fi nds that the level in which the behavior of the respondents is indicative of identity politics to be as much as 29.6% and by Pancasila-based peace religiosity, as much as 51.1%. In all this, age and the level of education do not moderate theimpact. However, if the number of respondents who chose to answer one way or another is considered, it is clear that in some cases the majority of respondents affirm identity politics. Thus, even though identity politics do not strongly impact the respondents, the trend to affirm identity politics is spread broadly among them. The respondents are hesitant toaffirmatively stay away from identity politics. This potentially creates problems in society when religious people live with others in public sphere. Abstrak Penelitian ini mengkaji dampak Politik Identitas dan Religiusitas Perdamaian Berbasis Pancasila terhadap perilaku umat beragama di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam penelitian ini Politik Identitas sengaja dipahami secara negatif dan Religiusitas Perdamaian Berbasis Pancasila sebagai sesuatu yang positif untuk mengkontraskan keduanya. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atas 635 orang responden, penelitian ini  menemukan bahwa perilaku para responden terdampak oleh Politik Identitas sebesar 29,6% dan oleh Religiusitas Perdamaian Berbasis Pancasila sebesar 51,1%. Dalam semua itu, usia dan tingkat pendidikan responden tidak memoderasi dampak keduanya. Namun, jika jumlah responden yang memilih untuk menjawab satu atau lain hal diperhitungkan, maka ditemukan bahwa dalam beberapa kasus mayoritas responden sebenarnyamengafirmasi Politik Identitas. Jadi meskipun Politik Identitas tidak membawa dampak kuat dalam diri para responden, tetapi kecenderungan mengafi rmasi Politik Identitas menyebar sangat luas di antara mereka. Juga jelas bahwa para responden bersikap ragu-ragu untuk menolak perilaku terkait Politik Identitas. Hal ini potensial menimbulkan masalah dalam kehidupan di masyarakat ketika umat beragama hidup bersama dengan umat beragama lain di ruang publik.

Cite

CITATION STYLE

APA

Widjaja, P. S., Wibowo, D. P. A., & Geovasky, I. (2021). Politik Identitas dan Religiusitas Perdamaian Berbasis Pancasila di Ruang Publik. GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual Dan Filsafat Keilahian, 6(1), 95. https://doi.org/10.21460/gema.2021.61.658

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free