KESESUAIAN RUANG PUBLIK DI DKI JAKARTA SEBAGAI RUANG KETIGA DI ERA DIGITAL

  • Bachtiar F
  • Rejeki V
  • Tarigan R
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
57Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Ruang Ketiga (Third Place) merupakan ruang interaksi sosial yang berada di antara Ruang Pertama (rumah) dan Ruang Kedua (tempat kerja). Pada era digital, Ruang Ketiga mulai mengalami transformasi yang mempengaruhi aktifitas dan ruang yang terbentuk di dalamnya. Narasi Ruang Ketiga muncul di DKI Jakarta untuk mendefinisikan beberapa ruang publik kota yang populer dikunjungi oleh warga karena daya tarik arsitektur atau aktivitasnya. Penelitian ini dilakukan untuk menelaah berbagai Ruang Ketiga yang dinarasikan oleh media, kemudian melihat kesesuaiannya dengan teori Ruang Ketiga Oldenburg dan perbedaan karakternya di era digital. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif melalui pendekatan deduktif, dengan mengelaborasi karakteristik Ruang Ketiga Oldenburg yang dipadukan dengan temuan dari penelitian oleh Memarovic dan Simões Aelbrecht untuk melihat perkembangan Ruang Ketiga dalam konteks ruang publik kota pada era digital. Analisis dilakukan melalu persandingan elemen-elemen karakteristik Ruang Ketiga pada tujuh lokasi yang populer dinyatakan sebagai Ruang Ketiga di DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ruang Ketiga di Jakarta adalah ruang yang berperan lebih sebagai ruang untuk menarik minat warga berkunjung karena kebutuhan eksistensi digital. Hal ini berbeda dengan karakteristik Ruang Ketiga Oldenburg yang lebih berperan sebagai ruang yang mendorong terjadinya komunikasi intensif dan intim antar pengunjung. Hasil temuan ini dapat menjadikan pijakan untuk meneliti lebih lanjut mengenai pencirian ulang terhadap Ruang Ketiga dalam konteks ruang publik kota dan kaitannya dengan perubahan gaya hidup digital di masyarakat.

Cite

CITATION STYLE

APA

Bachtiar, F., Rejeki, V. S., Tarigan, R., Ardiyanto, A., & Muljadinata, A. S. (2023). KESESUAIAN RUANG PUBLIK DI DKI JAKARTA SEBAGAI RUANG KETIGA DI ERA DIGITAL. Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan Dan Lingkungan, 12(2), 143. https://doi.org/10.22441/vitruvian.2023.v12i2.004

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free