Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan akan permukiman di suatu wilayah semakin tinggi. Ketersedian lahan yang terbatas sehingga mengakibatkan pembangunan bergerak ke pinggiran kota untuk memenuhi kebutuhan permukiman. Permukiman merupakan salah satu sarana yang penting bagi manusia untuk tempat tinggal. meningkatnya kebutuhan perumahan dan permukiman yang jika tidak dikelola dengan manajemen pemanfaatan ruang akan menimbulkan suatu wilayah perumahan dan permukiman yang tida teratur. Kota Tangerang Selatan salah satu wilayah urban yang berbatasan langsung dengan wilayah Ibukota DKI Jakarta yang keberadaanya sangat strategis untuk wilayah permukiman sehingga terus mengalami pertumbuhan penduduk. Pada tahun 2020 sebesar 1.279.052 jiwa sehingga kebutuhan akan lahan permukiman akan semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi perkembangan permukiman berdasarkan hasil pemetaan berbasisSIG di Kota Tangerang Selatan dan (2) mengetahui tingkat perubahan lahan permukiman di Kota Tangerang Selatan berdasarkan Peta Tataguna Lahan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis Tumpang susun (superimpose overlay) peta Tata guna lahanKota Tangerang Selatan dengan peta Kawasan Permukiman berdasarkan RTRW Kota Tangerang Selatan dengan menggunakan sofhwere ArcGIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas penggunaan lahan permukiman Kota Tangerang Selatan sebesar 9211,91 Ha. Sedangkan berdasarkan hasil overlay peta permukiman eksisiting dan peta rencana permukiman berdasarkan RTRW Kota Tangerang Selatan terjadi penyimpangan sebesar 2675,30 Ha.
CITATION STYLE
Wakyudi, W., Widjanarko, P., & Fijriah, H. (2020). KAJIAN PENDATAAN KAWASAN PERMUKIMAN BERBASIS SIG DI KOTA TANGERANG. RUSTIC, 1(1), 32–38. https://doi.org/10.32546/rustic.v1i1.887
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.