Kuntau sebagai seni bela diri tradisional yang berada di Hulu Sungai Selatan menjadi salah satu budaya yang memiliki nilai luhur. Tari kreasi Langkah Mambunga digarap sanggar Karamunting (2018) dengan inspirasi dari Kuntau.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan stilisasi gerak kuntau dalam tari Langkah Mambunga dan mendeskripsikan bentuk penyajiannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, studi pustaka, dan dokumentasi. Data yang didapat kemudian melalui tahapan analisis dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah stilisasi dilakukan berdasarkan volume, dimensi, dan level, terdapat 4 jurus kuntau dan 8 gerak ragam yang sudah dihaluskan dan disusun menjadi tari Langkah Mambunga. Hal ini berlatar pada alur cerita yang terbagi atas 3 adegan tentang muda-mudi yang sedang belajar Kuntau hingga batamat kuntau sebagai budaya lokal. Penari berjumlah 13 orang yang terdiri dari 10 perempuan dan 3 laki-laki. Desain lantai yang terbentuk sejumlah 17 desain dengan iringan musik yang identik dengan sarunai pada kuntau namun dipadukan dengan beberapa alat musik lainnya. Tongkat, nyiru, parapin, lawing sakiping(simbol sebuah gelanggang)dan kain digunakan sebagai properti tari. Tata cahaya berfungsi sebagai penerang dan penguatan suasana di setiap adegan, sedangkan tempat pertunjukan berupa panggung procenium dengan kriteria ukuran yang cukup luas. Kata Kunci: Tari, Langkah Mambunga, Stilisasi, Kuntau
CITATION STYLE
Muzdalifah, S., Wijaya, A., & Sulistyawati, D. R. (2021). TARI LANGKAH MAMBUNGA: STILISASI GERAK KUNTAU. TANDIK: Jurnal Seni Dan Pendidikan Seni, 1(2), 120–134. https://doi.org/10.33654/tdk.v1i2.1454
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.