Transformasi struktural di Indonesia yang lambat mengakibatkan pertumbuhan ekonomi stagnan pada angka 5,1 persen (2013-2019). Salah satu cara untuk mendorong transformasi struktural adalah dengan mengembangkan Industri Mikro Kecil (IMK). Namun, perkembangan IMK dari tahun 2017-2019 mengalami permasalahan, yaitu penurunan pendapatan IMK dan ketimpangan pendapatan IMK antarprovinsi. Provinsi dengan pendapatan IMK tinggi mengelompok di KBI terutama di Pulau Jawa. Pengelompokan ini mengindikasikan adanya keterkaitan spasial antarprovinsi. Maka dari itu, penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi keterkaitan spasial antarprovinsi dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pendapatan IMK. Analisis dengan model Spatial Durbin Error (SDEM) fixed effect digunakan untuk menjawab tujuan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa terdapat keterkaitan spasial antarprovinsi. Kemudian, faktor-faktor yang mampu meningkatkan pendapatan IMK secara langsung adalah penggunaan internet dan penerimaan bantuan pemerintah. Disisi lain, efek dari keterkaitan spasial (spillover) penggunaan internet akan menurunkan pendapatan IMK. Efek spillover ini juga diberikan oleh error secara positif.
CITATION STYLE
Firmansyah, A. A., & Muchlisoh, S. (2021). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pendapatan Industri Mikro Kecil di Indonesia Tahun 2017-2019. Seminar Nasional Official Statistics, 2021(1), 684–694. https://doi.org/10.34123/semnasoffstat.v2021i1.1001
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.