Demam tipoid adalah penyakit infeksi oleh bakteri Salmonella typhi yang masih sering dan umum terjadi. Indonesia merupakan negara endemik demam tipoid, diperkirakan terdapat 800 penderita per 100.000 penduduk setiap tahunnya. Aceh merupakan provinsi dengan prevalensi demam tipoid tertinggi yaitu sebesar 7,0%. Faktor risiko terjadinya demam tipoid adalah personal hygiene seperti kebersihan kuku, mencuci tangan, perilaku jajan, dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana personal hygiene mempengaruhi jumlah kasus demam tifoid di rumah sakit. Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia subjek terbanyak adalah >25 tahun (45,8%), dengan jenis kelamin yang lebih rentan adalah perempuan (51,0%), tidak bekerja (19,8%) dan dengan tingkat pendidikan menengah (39,6%). Hasil uji bivariat didapatkan adanya hubungan antara kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun setelah BAB dengan p- value 0,002 di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen dengan p- value 0,017. Di RSUD Dr. Fauziaj Bireuen terdapat hubungan antara frekuensi demam tifoid dengan Kebiasaan mencuci makanan mentah dengan sabun sebelum makan, riwayat kontak langsung dengan penderita tifus, dan cuci tangan sebelum makan.
CITATION STYLE
Salsabila, G., & Sulistiasari, R. (2023). HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DEMAM TIPOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. FAUZIAH BIREUEN. Jurnal Impresi Indonesia, 2(9), 884–893. https://doi.org/10.58344/jii.v2i9.3590
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.