Sistem bagi hasil merupakan bentuk usaha yang paling sederhana dan merupakan hasil warisan dari sistem foedaal . Sistem bagi hasil ini telah menjadi budaya yang sangat sulit untuk dihilangkan dari kehidupan masyarakat pedesaan (Scheltema 1985). Bagi hasil pada usahatani kubis di Kabupaten Karo tidak terlepas dari adanya simbiosis mutualisme antara pemilik lahan dan petani penggarap. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola sistem bagi hasil yang digunakan oleh petani. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani penggarap kubis dengan menggunakan analsis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola bagi hasil yang diterapkan petani penggarap kubis di Kecamatan Naman Teran yaitu sistem bagi hasil pola bagu dua. Keputusan petani penggarap dalam melakukan bagi hasil secara signifikan dipengaruhi oleh jumlah tanggungan petani, luas lahan dan pendapatan usahatani kubis.
CITATION STYLE
Ginting, E., Ginting, G., & Rindayati, W. (2020). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keputusan Petani Penggarap Kubis dalam Melakukan Bagi Hasil di Kecamatan Naman Teran. Jurnal Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 4(3), 614–622. https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2020.004.03.15
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.