Penelitian ini bertujuan mengetengahkan permasalahan sistem zonasi pada penerimaan siswa SMA di Kabupaten Belitung Timur pada tahun ajaran 2018-2019. Bagaimana implementasi sistem zonasi yang dilakukan Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung, faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan zonasi, dan dampaknya terhadap pelayanan dan kualitas pendidikan di Kabupaten Belitung Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif dengan pendekatan induktif. Penelitian ini menggambarkan dan menguraikan keadaan atau kenyataan yang sebenarnya terjadi di lokasi penelitian secara sistematis, faktual dan akurat. Kesimpulan umum berdasar atas data atau faktor-faktor yang besifat khusus dari masalah yang dihadapi. Operasional konsep dalam penelitian ini berdasarkan teori implementasi Grindle (1980 : 11), yang berdimensi konten dan konteks implementasi. Hasilnya menunjukkan bahwa secara konten dan konteks pada umumnya kepala sekolah, guru, orang tua dan siswa sebagian besar atau 75,17% setuju terhadap sistem Zonasi yang tertuang dalam pernyataan, 16,51% merasa ragu-ragu dan 7,94% tidak setuju. Faktor-faktor penghambat implementasi sistem zonasi penerimaan siswa SMA di Kabupaten Belitung Timur adalah : sosialisasi sistem zonasi yang belum merata, pola pikir/mindset guru, orangtua, siswa yang belum bergeser dari kondisi lama, belum adanya panduan akurat dan tidak meratanya permasalahan. Dampak sistem zonasi terhadap kualitas pendidikan belum tampak karena belum menghasilakan lulusan. Kata kunci : sistem zonasi, penerimaan siswa, belitung timur.
CITATION STYLE
Suparno, P., & Wangsih, W. (2023). IMPLEMENTASI SISTEM ZONASI PENERIMAAN SISWA SMA DI KABUPATEN BELITUNG TIMUR. Jurnal Ilmiah Wahana Bhakti Praja, 13(1), 1–16. https://doi.org/10.33701/jiwbp.v13i1.3330
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.