Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang mempunyai dampak signifikan terhadap kesehatan di banyak belahan dunia beriklim sub tropis dan tropis. Bakteri Leptospira merupakan penyebab leptospirosis yang dapat menyerang hewan dan manusia. Infeksi pada manusia merupakan kejadian yang bersifat insidental, karena reservoir atau penyebar utama Leptospira adalah tikus. Air kencing tikus yang terinfeksi Leptospira terbawa banjir dan dapat masuk ke tubuh manusia melalui kulit yang terluka dan selaput mukosa. Semua kasus leptospirosis ringan (anikterik) dapat sembuh sempurna, berbeda dengan leptospirosis berat (ikterik) yang mempunyai angka Case Fatality Rate tinggi, antara 5%-40%. Upaya pencegahan merupakan salah satu cara untuk menekan angka kejadian leptospirosis, diantaranya ialah dengan menumbuhkan sikap dan pengetahuan yang baik tentang leptospirosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan sikap masyarakat dalam mencegah leptospirosis di Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Pabelan sejumlah 212 responden dengan menggunakan accidental sampling. Mayoritas responden mempunyai pengetahuan yang kurang (53,3%). Sebaliknya, 80,7% dari responden mempunyai skor sikap yang baik. Leptospirosis is a zoonotic disease which has a significant effect on human health most commonly found in tropical or sub-tropical countries. Leptospira bacteria is the cause of leptospirosis which can attack animals and humans. Infection in humans is accidental, because the main reservoir or spreader of leptospira is rodents. The urine of infected rodents carried away by floodwaters can enter the human body through broken skin and mucous membranes. All patients with mild leptospirosis (anicteric) can recover completely. It is very different from patients with severe leptospirosis (jaundice) who have a high case fatality rate from 5% to 40%. Preventive measure is one way to reduce the incidence of leptospirosis by developing positive attitudes and improving good knowledge about leptospirosis. The objective of this study was to determine the relationship between knowledge and attitudes of the community concerning on the prevention of leptospirosis in Pabelan village, Sukoharjo Regency. This study employed quantitative research with a cross sectional design in a sample of 212 respondents from Pabelan village selected by using accidental sampling. Majority of respondents demonstrated moderate knowledge (53.3%). However, 80.7% of the them demonstrated good attitude scores.
CITATION STYLE
Sudaryanto, A., Fuadi, F. I., & Susilaningsih, E. Z. (2018). Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Dalam Mencegah Leptospirosis di Desa Pabelan Kabupaten Sukoharjo. Talenta Conference Series: Tropical Medicine (TM), 1(1), 13–17. https://doi.org/10.32734/tm.v1i1.34
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.