Jumlah pelabuhan di Provinsi Jawa Timur menurut jenjang hierarkinya berjumlah 42, terdiri dari dari 6 Pelabuhan Utama (PU), 10 Pelabuhan Pengumpul (PP), 14 Pelabuhan Pengumpan Regional (PR), dan 12 Pelabuhan Pengumpan Lokal (PL). Dari 14 PR yang berlokasi di Jawa Timur tersebut baik dari aspek personil, pembiayaan, peralatan, dan dokumen (P3D) sampai saat ini belum jelas keputusannya, apakah sudah diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur apa belum. Belum jelasnya penyerahan P3D pelabuhan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur, maka Pemerintah Provinsi Jawa Timur tidak mempunyai kewenangan yang memadai untuk ikut mengelola pelabuhan yang ada di wilayahnya. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui sistem pengelolaan pelabuhan regional di wilayah kajian, aspek yang perlu dipersiapkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mengelola pelabuhan regional, menganalisis prospek ekonomi terkait pengelolaan pelabuhan regional, serta menganalisis langkah dan strategi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mengelola pelabuhan regional. Dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis SWOT menunjukkan, bahwa pengelolaan pelabuhan di Jawa Timur menerapkan sistem Land Lord Port untuk pelabuhan di Pelabuhan Terminal Baru Probolinggo dan Pelabuhan Boom Banyuwangi yang merupakan pelabuhan komersial atau pelabuhan yang diusahakan (commercial port). Sementara Pelabuhan Pasuruan menerapkan sistem operating port yang merupakan pelabuhan tidak diusahakan atau non-commercial port. Aspek-aspek yang perlu dipersiapkan pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mengelola pelabuhan adalah aspek legalitas, aspek SDM, aspek perencanaan, aspek operasional, dan aspek sarana prasarana. Pelabuhan Terminal Baru Probolinggo dan Pelabuhan Boom Banyuwangi mempunyai prospek ekonomi yang baik karena memiliki kekuatan untuk tumbuh dan berkembang serta memiliki peluang, sementara Pelabuhan Pasuruan tidak memiliki prospek ekonomi yang baik. Strategi yang perlu diterapkan dalam mengelola Pelabuhan Terminal Baru Probolinggo dan Pelabuhan Boom Banyuwangi adalah segera melengkapi sarana dan prasarananya, mentraining SDM PT. DABN, membuka peluang pasar dengan cara jemput bola mendatangi atau mengundang user yaitu para pelaku pelabuhan untuk menawarkan jasa penggunaan di kedua pelabuhan dengan cara menawarkan segala fasilitas dan kemudahan-kemudahan yang ada. Sementara strategi mengembangkan Pelabuhan Pasuruan adalah Pemerintah Pasuruan harus membentuk UPP Pemda, membangun sarana prasarana pelabuhan seperti dermaga, kolam, lapangan penumpukan, dan gudang.
CITATION STYLE
Priyambodo, P. (2018). Operasionalisasi Pelabuhan Pengumpul dan Pengumpan di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Penelitian Transportasi Laut, 19(2), 99–114. https://doi.org/10.25104/transla.v19i2.493
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.