Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tindak tutur imperatif dan menganalisis maknanya yang mengedepankan penggunaan bahasa dalam komunikasi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik simak. Data dalam penelitian ini berupa tuturan tokoh pada dialog interaktif Program Mata Najwa edisi “Melawan Corona”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk dan fungsi tindak tutur meliputi: (1) bentuk dan fungsi tuturan imperatif sebagai larangan, (2) bentuk dan fungsi tuturan imperatif sebagai permohonan, (3) bentuk dan fungsi tuturan sebagai perintah, (4) bentuk dan fungsi tuturan imperatif sebagai pemberian izin, (5) bentuk dan fungsi tuturan imperatif sebagai ajakan, (6) bentuk dan fungsi tuturan imperatif sebagai permintaan, (7) bentuk dan fungsi tuturan imperatif sebagai anjuran. Adapun ciri tindak tutur meliputi : (1) umumnya kalimat menggunakan intonasi yang rendah pada suatu akhir kalimat, (2) pada kalimat ini bentuk penegasan, kalimat halus, sebuah ajakan, harapan, permintaan dan juga suatu larangan terhadap suatu hal, (3) susunan kalimatnya tidak efektif karena pada kalimat ini suatu subjek atau pun predikatnya tidak pasti, (4) tidak selalu terungkap suatu tokoh atau pelaku terhadap apa yang diperintah, (5) kalimat diakhiri menggunakan tanda baca, seperti : tanda seru (!) atau tanda tanya (?) dibagian akhir kalimatnya.
CITATION STYLE
Nursalim, M. P., & Khoiriyah, S. (2022). Tindak Tutur Imperatif Dialog Interaktif Program Mata Najwa Episode “Melawan Corona.” Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(1), 50. https://doi.org/10.29300/disastra.v4i1.5012
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.