Penggunaan karbon aktif ( activated carbon /AC) semakin luas seperti untuk reaksi kimia, adsorpsi limbah cair dan gas, serta sebagai katalis dalam proses katalitik. AC-tempurung nipah dan AC-kulit pisang kepok telah disintesis dengan aktivator kalium hidroksida (KOH) 0,5 M. Karbonisasi dilakukan dengan furnace pada suhu 300 °C selama 2 jam. Karakterisasi AC dilakukan dengan analisis kadar air, analisis kadar abu, analisis daya serap I 2, dan analisis gugus fungsi sebelum proses aktivasi dan setelah proses aktivasi menggunakan FTIR. Nilai kadar air, kadar abu, daya serap terhadap I 2 berturut-turut adalah 1% ; 9,9%; 1307 mg/g (AC-tempurung nipah) dan 3% ; 7,4% ; 1777 mg/g (AC-kulit pisang kepok), memenuhi kriteria karbon aktif yang telah ditetapkan SNI. Hasil spektra FTIR AC-tempurung nipah dan AC-kulit pisang kepok menunjukkan adanya pergeseran bilangan gelombang serapan gugus –OH setelah aktivasi. Serapan gugus C=C aromatik mengindikasikan telah terbentuknya grafit.
CITATION STYLE
Fadlilah, I., Triwuri, N. A., & Pramita, A. (2022). Perbandingan Karbon Aktif-Tempurung Nipah dan Karbon Aktif-Kulit Pisang Kepok Teraktivasi Kalium Hidroksida. CHEESA: Chemical Engineering Research Articles, 5(1), 20. https://doi.org/10.25273/cheesa.v5i1.10992.20-27
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.