Pendahuluan: Aktivitas fisik yang kurang merupakan faktor resiko penyakit kronis (Diabetes). Aktivitas fisik dapat berjalan dengan teratur apabila memiliki kenyakinan diri atau bisa dikenal dengan istilah self-efficacy. Menurut Sample Registration Survey (SRS) tahun 2014 diabetes mellitus penyebab kematian nomor 3 di Indonesia dengan presentase sebesar 6,7%, setelah stroke 21,1% jantung koroner 12,9%. Tujuan: untuk mengetahui hubungan self-efficacy dengan aktivitas fisik pada penderita Diabetes Mellitus. Metode: desain yang digunakan adalah analitik korelasional. Variabel independen dan Dependen Penelitian ini yaitu Self-Efficacy dan Aktivitas Fisik. Populasi sebanyak 85 pasien dan sample sejumlah 70 pasien, teknik sampling menggunakan accidental sampling. Instrumen dengan Kuisoner Baecke et al. Analisa data menggunakan Uji statistic spearman rho. Hasil: analisa data menunjukkan dari 41 responden yang memiliki self-efficacy cukup seluruhnya (100,0%) memiliki aktifitas yang ringan yaitu sejumlah 14 orang dan aktivitas sedang sebanyak 27 orang. Kesimpulan: penderita Diabetes Melitus diharapkan dapat memahami pentingnya self-efficacy dan aktivitas fisik bagi penderita DM terutama yang juga mengalami penyakit degenerative seperti hipertensi dll.
CITATION STYLE
Mubarrok, A. S., & Anik Puji Wiyanti. (2023). HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN AKTIVITAS FISIK PENDERITA DIABETES MELITUS DI RS AIRLANGGA JOMBANG. Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), 9(1), 182–188. https://doi.org/10.33023/jikep.v9i1.1415
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.