Sebagai sebuah negara mayoritas Islam, berbagai atribut Islam termasuk muslimah sering kali diselipkan atau direpresentasikan oleh iklan sebagai sebuah bumbu dalam proses promosi. Namun, iklan tidak merepresentasikan suatu realitas secara utuh karena representasi iklan merupakan hasil konstruksi sebuah realitas dengan ide dari pengiklan. Berbagai tanda yang mewakili muslimah dalam iklan selanjutnya menjadi sebuah standar idealisasi dan membentuk sebuah identitas pada muslimah. Secara mudah identitas dapat diartikan sebagai sebuah esensi yang dapat dimaknai melalui tanda – tanda selera, kepercayaan, sikap dan gaya hidup. Penelitian ini mencoba melihat bagaimana identitas muslimah direpresentasikan oleh iklan televisi Sunsilk versi “Hijab Refresh – Laudya Cynthia Bella”, Wardah versi “Exclusive Series - #FeelThePerfection”, dan Emeron versi “Apapun Style Hijabmu, Perawatan Rambutnya Emeron Hijab Shampo”. Penelitian ini menggunakan metode semiotika Roland Barthes dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan studi pustaka. Melalui ketiga objek penelitian yang ada, penulis melihat bahwa iklan menggambarkan identitas muslimah melalui beberapa hal diantaranya tren fashion hijab pada muslimah, bentuk perilaku kegemaran muslimah terhadap budaya populer dan hibridasi budaya yang terjadi pada muslimah. Ketiga poin tersebut digambarkan melalui tanda tanda yang ada dalam iklan dan membentuk nilai nilai yang mewakili muslimah
CITATION STYLE
Prasetyo, A., & Junaedi, F. (2020). Representasi Identitas Muslimah dalam Iklan Televisi Sunsilk, Wardah dan Emeron. Jurnal Interaksi : Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(2), 203–218. https://doi.org/10.30596/interaksi.v4i2.4532
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.