Gula merupakan komoditas utama masyarakat Indonesia. Proses produksi gula membutuhkan energi besar yang menyebabkan peningkatan produksi GRK dan berpengaruh pada pemanasan global. Salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis dampak lingkungan adalah Life Cycle Assessment (LCA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui life cycle inventory, mengetahui potensi dampak, serta menentukan alternatif terbaik dalam mereduksi potensi dampak yang dihasilkan. Tahapan LCA terdiri dari goal and scope, life cycle inventory, life cycle impact assessment, dan interpretation. Ruang lingkup penelitian ini adalah gate to gate dan unit fungsional sebesar 50 kg gula. Software yang digunakan adalah SimaPro versi 9.3 dan metode yang digunakan adalah CML-IA (baseline) yang memiliki 11 kategori dampak. Pabrik gula mengeluarkan 5 emisi udara selama proses produksi gula, yaitu SO2, NO2, CO2, N2O, dan CH4. Terdapat 5 potensi dampak yang dihasilkan dari proses produksi gula berdasarkan perhitungan dari tahapan characterization yakni acidification, eutrophication, photochemical oxidation, human toxicity, dan global warming. Alternatif perbaikan yang direkomendasikan dalam mereduksi potensi dampak yang timbul selama proses produksi adalah penggunan filter Water Spons Filter (WSF) yang diletakkan pada ujung cerobong dan penggantian bahan bakar ampas tebu menjadi bioethanol pada stasiun ketel. Alternatif perbaikan yang disarankan dapat mereduksi potensi dampak acidification, photochemical oxidant, euthropication, dan human toxicity.
CITATION STYLE
Ainun Naufal, C., Eko Wahyudianto, F., & Prasetyo Kuncoro, E. (2023). Analisis Potensi Dampak Pencemaran Udara Proses Produksi Gula Dengan Metode Life Cycle Assessment. JURNAL ENVIROTEK, 15(1), 53–60. https://doi.org/10.33005/envirotek.v15i1.221
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.