Edukasi Mengurai Sampah Rumah Tangga menjadi Emas dan Kerajinan Tangan Pada Masyarakat Kabupaten Tangerang

  • Sukriyah
  • Winanti W
  • Basuki S
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
22Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Kabupaten Tangerang menjadi salah satu kota/kabupaten terpadat nomor empat di Indonesia dan penyokong sampah rumah tangga rata-rata 2.250 – 2.500 ton setiap harinya. Sampah rumah tangga menjadi persoalan yang sampai hari ini belum terselesaikan. Meskipun tersedia beberapa tempat pembuangan sampah (TPS) di Kabupaten Tangerang, namun belum sepenuhnya menjadi solusi dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Tangerang. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dilakukan secara daring melalui zoom meeting dengan harapan jangkauan peserta lebih banyak dan pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan sampah rumah tangga menjadi lebih maksimal. Mengubah dan mengurai sampah rumah tangga menjadi emas dan barang kerajinan untuk menambah income rumah tangga menjadi topik kegiatan PKM. Tujuan kegiatan PKM adalah memberikan edukasi dan pemahaman mengenai mengurai sampah rumah tangga dengan memilah-milah sesuai dengan jenisnya dan memanfaatkan sampah yang dapat didaur ulang menjadi emas. Menukar sampah rumah tangga dengan tabungan emas dan beberapa sampah dimanfaatkan untuk kerajinan tangan dalam bentuk bingkai, souvenir dan lainnya yang memiliki nilai ekonomi. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat Kabupaten Tangerang untuk memanfaatkan sampah rumah tangga bernilai ekonomi.

Cite

CITATION STYLE

APA

Sukriyah, Winanti, W., Basuki, S., Supiana, N., Riyanto, R., Riyanto, R., … Fernando, E. (2023). Edukasi Mengurai Sampah Rumah Tangga menjadi Emas dan Kerajinan Tangan Pada Masyarakat Kabupaten Tangerang. Proletarian : Community Service Development Journal, 1(2), 75–81. https://doi.org/10.61098/proletariancomdev.v1i2.83

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free