ANALISIS TINGKAT PENERIMAAN LAYANAN GOPAY BAGI GENERASI X DI BANJARMASIN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

Abstract

Saat ini kita berada pada era revolusi industri 4.0. Salah satu hasil perkembangan teknologi dalam bidang ekonomi yang saat ini sedang masif digunakan yaitu financial technology (fintech). Salah satu turunan dari fintech ini yaitu uang elektronik. GoJek menyediakan layanan GoPay sebagai media penyimpanan uang elektronik untuk mempermudah transaksi pengguna aplikasi GoJek. Terbukti sejak awal diluncurkan pertumbuhan GoPay sangat tinggi. Pengguna teknologi berbasis digital ini biasanya generasi Y (milenial) karena mereka lahir pada saat teknologi sudah maju, namun berbeda dengan generasi X yang mana mereka lahir saat teknologi belum semaju sekarang ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat penerimaan layanan GoPay bagi generasi X di Banjarmasin dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang dibagikan kepada 120 responden menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria pernah menggunakan layanan GoPay dan berusia antara 42-57 tahun. Hipotesis diuji dengan analisis regresi linier berganda menggunakan SPSS versi 22.             Hasil penelitian menunjukkan tingkat penerimaan layanan GoPay bagi generasi X di Banjarmasin dipengaruhi oleh variabel persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan. Masing-masing variabel, baik persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, dan penerimaan layanan GoPay bagi generasi X di Banjarmasin saling mempengaruhi satu sama lain. Pengaruh variabel persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan terhadap penerimaan layanan GoPay bagi generasi X di Banjarmasin hanya 29,1 % (berdasarkan nilai Adjusted R Square) dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Hal tersebut sejalan dengan hasil persentasi responden yang menyatakan setuju hanya 11% dan sangat setuju hanya 5% dalam menjawab item pertanyaan kuisioner tentang layanan GoPay. Hal tersebut mengindikasikan tingkat penerimaan layanan GoPay bagi generasi X di Banjarmasin masih kurang.