Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat bakteri dari cairan pulp kakao sebagai bioaktivator pengomposan, untuk mengetahui penurunan kadar lignin dan selulosa pada pengomposan, dan untuk mengetahui laju penguraian limbah kulit buah kakao oleh isolat bakteri dari cairan pulp kakao sebagai bioaktivator dalam pengomposan, serta untuk mengetahui jumlah bahan organik dan rasio C/N dari hasil pengomposan. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak. Data dianalisis dengan metode analysis of variance (ANOVA) dan dilanjut dengan uji Tuckey HSD. Hasil penelitian menunjukkan adanya dua jenis isolat bakteri, yaitu isolat A (Lactobacillus plantarum) dan isolat B (Lactobacillus acidophilus). Penambahan bioaktivator dapat mempercepat laju dekomposisi pengomposan, sehingga dapat mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan dan yang paling efektif adalah isolat A Mc Farland 1,5 sebesar 15,16 g/hari, isolat B Mc Farland 1 sebesar 15,56 g/hari dan isolat A 1,5 ditambah isolat B 1 sebesar 16.63 g/hari. Kedua jenis isolat bakteri mampu menurunkan kadar lignin dan selulosa, dan yang paling efektif adalah isolat A 1,5 ditambah isolat B 1 dengan nilai lignin akhir sebesar 29,91% dan selulosa sebesar 9,15%, sedangkan unsur hara tertinggi yang terkandung, yaitu pada P7 dengan nilai N-total (1,36%), P tersedia (0,53%), dan K2O (1,75%), dan rasio C/N memenuhi SNI 20004 pada semua perlakuan yang berkisar antara 15-20.Kata kunci: Limbah kulit buah kakao, bioaktivator, laju pengomposan,lignin, selulosa, rasio C/N.
CITATION STYLE
, N., Winata, L. R., & , F. (2019). Pemanfaatan Isolat Bakteri dari Cairan Pulp Kakao sebagai Bioaktivator dalam Pengomposan Limbah Kulit Buah Kakao. CELEBES BIODIVERSITAS : Jurnal Sains Dan Pendidikan Biologi, 2(2), 1. https://doi.org/10.51336/cb.v2i2.171
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.