Penelitian ini bertujuan untuk memotret peranan kapital dan pertarungan kuasa dalam penentuan posisi aktor sosial dan pembentukan polarisasi di dalam perdebatan tentang wacana tentang Tri Rismaharini di Twitter. Twitter, dalam penelitian ini dimaknai sebagai arena digital yang dianalisis melalui pendekatan sosiologi Pierre Bourdieu. Kerangka teoretik Bourdieu menawarkan dinamika konsep antara habitus, kapital, dan arena yang sangat relevan untuk menganalisis pertarungan kuasa wacana di media sosial. Pendekatan Bourdieu memungkinkan peneliti untuk menganalisis dinamika pertarungan dan faktor-faktor apa saja yang menentukan dominasi aktor dalam arena berdasarkan kepemilikan kapital. Penelitian ini merupakan riset digital dengan memvisualisasikan arena melalui struktur jaringan sosial. Oleh sebab itu, perarungan kuasa di sini perlu dianalisis melalui teknik analisis jaringan sosial (social network analysis). Penelitian ini menghasilkan dua temuan utama. Pertama, penelitian ini menemukan bahwa kapital, terutama kapital sosial, sangat berperan dalam menentukan dominasi aktor mengenai perdebatan isu Tri Rismaharini di Twitter. Kedua, pertarungan kuasa yang ditemukan melalui bukti empiris dalam studi ini, menunjukkan bahwa klaster-klaster polarisasi yang terjadi sangat beragam. Namun, banyak klaster wacana yang termarjinalisasi dalam arena karena tidak adanya aktor-aktor dengan kapital yang besar pada klaster tersebut.
CITATION STYLE
Nagara, G. (2021). Peran Kapital pada Media Sosial: Pertarungan Kuasa Wacana Tri Rismaharini di Twitter dengan Analisis Jaringan Sosial. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 8(1), 64. https://doi.org/10.22146/jps.v8i1.68244
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.