Abstrak: Kemudahan mengakses informasi tentang obat berdampak terhadap peningkatan praktek swamedikasi di masyarakat. Namun demikian, masih banyak praktek swamedikasi yang kurang rasional, termasuk pemilihan obat yang kurang tepat, tidak waspada terhadap efek samping atupun penggunaan antibiotik untuk swamedikasi. Mahasiswa merupakan kelompok masyarakat dengan tingkat pendidikan tinggi yang tidak lepas dari penggunaan obat untuk swamedikasi penyakit yang dialaminya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan obat pada kalangan mahasiswa di Jember dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini merupakan survei potong lintang menggunakan kuesioner yang dilakukan secara daring pada bulan April-Mei 2020. Responden penelitian adalah mahasiswa jenjang diploma dan strata-1 di beberapa perguruan tinggi di Jember. Sebanyak 544 mahasiswa menjadi responden dalam penelitian ini. Mayoritas responden (344; 63,2%) memiliki pengetahuan “cukup” dengan rerata nilai pengetahuan responden sebesar 5,02 ± 1,71. Sikap mayoritas responden (353; 64,9%) terhadap penggunaan obat termasuk dalam kategori “cukup” dengan rerata nilai sikap sebesar 12,74 ± 1,19. Hasil analisis Chi-square menunjukkan faktor jurusan yang ditempuh dalam studi di perguruan tinggi berhubungan dengan pengetahuan tetapi tidak berpengaruh terhadap sikap dalam penggunaan pengobatan. Perlu dilakukan edukasi tentang penggunaan obat perlu ditingkatkan untuk meningkatkan penggunaan obat secara benar dalam praktik swamedikasi di masyarakat.
CITATION STYLE
Rachmawati, E., Astutik, A. W., & Pratama, A. N. W. (2023). Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Penggunaan Obat pada Mahasiswa di Jember. JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X, 15(1), 59–66. https://doi.org/10.35617/jfionline.v15i1.93
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.