Depresi dalam kondisi akut akan berdampak fatal pada pasien, seperti memperburuk keadaan infark, meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Angka kejadian depresi pada pasien Sindrom Koroner Akut (SKA) dalam fase akut di berbagai negara cukup tinggi. Namun, di Indonesia sendiri belum diketahui bagaimana hasil pengkajian depresi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat depresi pasien Sindrom Koroner Akut (SKA) yang menjalani perawatan di Unit Intensif Jantung RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel 84 responden yang diambil dengan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen Cardiac Depression Scale (CDS). Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden laki-laki (75%) dan berusia ≤60 tahun (64.3%), menikah (83.3%), dan mayoritas suku sunda (79.8%). Responden dalam penelitian ini mengalami depresi ringan-sedang (21,4%), berat (14,3%), dan sebagian lainnya tidak mengalami depresi (64,3%). Tingkat depresi pasien sebagian besar berada dalam kategori sedang hingga berat, oleh karena itu perlu dilakukan skrining depresi sedini mungkin sehingga asuhan keperawatan untuk pencegahan depresi dapat ditingkatkan.
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Amni, R., Akbar, Y., Nuraeni, A., & Akbar, M. R. (2022). Tingkat depresi pada pasien sindrom koroner akut di Unit Perawatan Intensif Jantung : analisis menggunakan skala depresi jantung. Jurnal Keperawatan, 20(3), 31–41. https://doi.org/10.35874/jkp.v20i3.1063