Kedelai merupakan komoditas pertanian yang sangat penting di Indonesia. Namun, produksi kedelai nasional belum dapat memenuhi kebutuhan kedelai nasional. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan pola tanam tumpangsari kedelai dengan jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mencari genotip kedelai yang mampu beradaptasi pada pertanaman tumpangsari dengan jagung pola 3:1 serta menghitung produktivitas penggunaan lahan setiap genotip pada pertanaman tumpangsari dengan jagung pola 3:1. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Kelompok (RAK). 16 genotip kedelai digunakan sebagai perlakuan, dan diulang sebanyak dua kali. Untuk melihat respons genotip pada pertanaman tumpangsari dilakukan dengan uji Least Significant Increase (LSI) pada taraf signifikansi 5%. Pendugaan produktivitas lahan pada setiap genotip dihitung berdasarkan nilai Nisbah Kesetaraan Lahan. Hasil penelitian ini menunjukkan genotip kedelai yang memperlihatkan respons paling baik pada pertanaman tumpangsari kedelai jagung dibandingkan kultivar cek untuk tinggi tanaman yaitu genotip BTN 5 dan JT 3, karakter jumlah cabang produktif yaitu genotip BTN 5, karakter luas daun dan indeks luas daun yaitu genotip JT 3, karakter sudut daun yaitu genotip CK 6, karakter bobot per plot yaitu genotip KBI 2, dan Nisbah Kesetaraan Lahan yaitu genotip CK 6 dan KBI 2.Genotip BTN 1, BTN 2, BTN 5, CK 15, CK 6, JT 3, KA 6, KA 7, KBI 2, KH 8, Cikuray dan Malikka memiliki nilai NKL lebih besar dari 1,0. Soybean is one of important agricultural commodity in Indonesia. However, the national soybean production is not sufficient to meet the needs of national soybean. Effort to do is by applying an intercropping soybean with corn. The objectives of the research was to find soybean genotypes that can adapt to intercropped plantation with corn in pattern of 3 : 1 as well as the productivity of the land use of each genotype in intercropping with maize in 3 : 1 pattern. The research used an experimental method randomized block design (RBD), 16 soybean genotypes as treatments, and repeated twice. To see the response of genotype in intercropping planting was done by using Least Significant Increase (LSI) at the level of significant 5%. Estimation of land productivity on each genotype was calculated with Land Equation Ratio value. The results showed that the best response of soybean genotype compared checks cultivar for plant height were genotype BTN 5 and JT 3, character number of productive branches was genotype BTN 5, the character of leaf area and leaf area index was genotype JT 3 , leaf angle character was genotype CK 6, characters of weights per plot was KBI 2 genotype and Land Equation Ratio value were CK 6 and KBI 2. Genotypes of BTN 1, BTN 2, BTN 5, CK 15, CK 6, JT 3, KA 6, KA 7, KBI 2, KH 8, Cikuray and Malikka had Land Equivalent Ratio values greater than 1.0.
CITATION STYLE
Wijaya, A. A., Rahayu, H. D., Oksifa, A. R. H., Rachmadi, M., & Karuniawan, A. (2015). Penampilan Karakter Agronomi 16 Genotip Kedelai (Glycine max L. Merrill) pada Pertanaman Tumpangsari dengan Jagung (Zea mays L.) Pola 3:1. Jurnal AGRO, 2(2), 30–40. https://doi.org/10.15575/436
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.