Rentang usia remaja adalah 10 tahun sampai 21 tahun menurut beberapa ahli. Fase remaja adalah fase peralihan dari fase anak-anak menuju masa dewasa. Karakteristik yang bisa dilihat adalah adanya banyak perubahan yang terjadi baik itu perubahan fisik maupun psikis. Perubahan fisik yang dapat dilihat adalah perubahan pada karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang untuk anak perempuan sedangkan anak laki-laki tumbuhnya kumis, jenggot serta perubahan suara yang semakin dalam. Perubahan mentalpun mengalami perkembangan. Pada fase ini pencapaian identitas diri sangat menonjol, pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis. Periode ini disebut fase pubertas (puberty) yaitu suatu periode dimana kematangan kerangka atau fisik tubuh seperti proporsi tubuh, berat dan tinggi badan mengalami perubahan serta kematanagan fungsi seksual yang terjadi secara pesat terutama pada awal masa remaja. Kebutuhan lain dari remaja adalah teman sebaya, dimana teman sebaya adalah sangat penting bagi remaja untuk mengenal dunia diluar keluarga. Namun dalam interaksinya, remaja sering mengalami tekanan untuk mengikuti teman sebaya atau yang disebut konformitas (conformity) yang sangat kuat. Konformitas ada yang positif dan negatif. Konformitas muncul ketika individu meniru sikap, atau tingkah laku orang lain dikarenakan ada tekanan nyata maupun yang tidak nyata. Perilaku remaja yang menyimpang seperti berbuat onar, mencuri dan lain lain perlu mendapat perhatian khusus bagi orangtua, guru dan pemerhati pendidikan. Pertentangan dan pemberontakan adalah bagian alamiah dari kebutuhan para remaja untuk menjadi dewasa yang mandiri dan peka secara emosional
CITATION STYLE
Diananda, A. (2019). PSIKOLOGI REMAJA DAN PERMASALAHANNYA. Journal ISTIGHNA, 1(1), 116–133. https://doi.org/10.33853/istighna.v1i1.20
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.