Petunia (P. Inflata) merupakan salah satu tanaman hias yang paling sering dibudidayakan karena memiliki ukuran bunga yang berbeda, dan lebih mudah tumbuh pada media dan suhu yang berbeda. Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor benih Petunia hibrida. Sebagai salah satu negara penyedia benih hibrida, kendala yang sering dihadapi saat persilangan buatan adalah ketersediaan polen dengan viabilitas tinggi karena viabilitas polen dapat menurun / hilang dalam suatu periode waktu tertentu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh suhu dan lama penyimpanan terhadap viabilitas polen Petunia (P. Inflata), serta mengetahui suhu dan lama penyimpanan terbaik untuk mempertahankan viabilitas polen Petunia (P. Inflata). Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola petak terbagi (split plot). Petak utama terdiri dari lama simpan selama 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari. Anak petak terdiri dari perlakuan suhu penyimpanan pada suhu ruang, suhu 5ËšC, suhu -5ËšC, dan suhu -15ËšC, masing-masing diulang sebanyak 3 kali. Analisis data menggunakan sidik ragam dan uji lanjut menggunakan DMRT 5%. Parameter yang diamati adalah daya berkecambah polen, panjang tabung polen, dan polen terwarnai. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin rendah suhu penyimpanan, maka viabilitas polen dapat dipertahankan lebih lama. Semakin lama polen disimpan, maka viabilitasnya akan semakin menurun. Suhu penyimpanan -15ËšC dapat mempertahankan viabilitas polen tetap tinggi hingga penyimpanan 28 hari.
CITATION STYLE
Panji, C., & Herawati, M. M. (2020). PENGARUH SUHU DAN LAMA SIMPAN TERHADAP VIABILITAS POLEN PETUNIA (Petunia Inflata). Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 20(2), 135–141. https://doi.org/10.25181/jppt.v20i2.1626
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.