Salah satu kebutuhan dasar individu yang harusnya dipenuhi adalah kekhawatiran perjodohan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tahapan dalam konseling individu pendekatan realita terhadap kasus kekhawatiran perjodohan. Informan adalah seorang wanita berinisial WN 28 tahun di Jakarta. Jenis penelitian kualitatif studi kasus dengan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan melalui penerapan konseling realita dengan tahapan WDEP (Wants, Do, Evaluation, Planning), informan mampu mencapai kondisi KES dan mengatasi kondisi KES-T, serta terampil menghadapi masalah. Pengalaman WN yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu adalah pengalaman memusatkan pada tingkah laku, perasaan khawatir dalam mengurangi perjodohan dengan duda yang memiliki anak satu sudah bisa terentaskan dengan baik, dan WN pun akan berusaha untuk membuka kembali perasaannya dan mengurangi rasa kekhawatiran yang WN rasakan. Hal ini menunjukkan karakteristik konseling realita yaitu klien mampu menentukan pilihan atas apa yang dipilih; klien juga sudah tidak menyesali kesalahan masa lalunya dan beranggapan bahwa masa sekarang yang lebih baik lebih penting.
CITATION STYLE
Huzakiah, T., & Karneli, Y. (2021). Konseling realita untuk mengatasi kekhawatiran perjodohan. TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 5(2), 199–206. https://doi.org/10.26539/teraputik.52412
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.