Tujuan artikel ini, yaitu untuk mengkaji kearifan lokal dan budaya Betawi (upacara adat perkawinan dan kuliner Betawi) serta mengetahui implementasi Pendekatan Kearifan Lokal dan Budaya Betawi dalam pembelajaran Biologi. Pendekatan ini selanjutnya disingkat Pendekatan KALBU. Metode penelitian menggunakan kajian studi pustaka dan observasi langsung di Perkampungan Budaya Setu Babakan. Kompetensi pengetahuan Kebudayaan Betawi yang dapat diintegrasikan dalam Biologi Kelas X, yaitu topik Kingdom Plantae dan Kingdom Animalia. Hal ini karena kearifan lokal dan budaya Betawi memanfaatkan tumbuhan dan hewan dalam kebudayaannya. Pemanfaatan tumbuhan dan hewan tampak pada upacara perkawinan adat Betawi dan kuliner Betawi. Species yang digunakan sebagian besar adalah tumbuhan dari kelompok Eudicots, Monocots, dan Magnoliids. Species hewan biasanya digunakan sebagai pelengkap, seperti dari kelompok Aves dan Crustacea. Pendekatan KALBU dapat diintegrasikan dengan model pembelajaran berbasis proyek. Salah satu proyek yang dapat diterapkan adalah video pembelajaran mengenai kearifan lokal dan budaya Betawi di mana berkaitan dengan materi Kingdom Plantae dan Kingdom Animalia. Potensi kebudayaan Betawi dapat dijadikan alternatif pendekatan pembelajaran Kearifan Lokal dan Budaya (KALBU) pada Kurikulum 2013 karena pendekatan ini dapat mengukur kompetensi, antara lain sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
CITATION STYLE
Adinugraha, F., Ponto, A. I., & RM Munthe, T. (2020). POTENSI KEBUDAYAAN BETAWI SEBAGAI PENDEKATAN KEARIFAN LOKAL DAN BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI. EDUPROXIMA : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA, 2(2), 55. https://doi.org/10.29100/eduproxima.v2i2.1625
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.