Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan salah satu kelainan bawaan terbanyak di dunia. Secara umum kelainan ini dibagi menjadi tipe sianotik dan asianotik. Duktus arteriosus persisten (DAP) merupakan salah satu tipe PJB asianotik dan menduduki peringkat ke 3 dari seluruh kelainan jantung bawaan. Penutupan DAP secara transkateter saat ini menjadi pilihan utama jika gagal dengan obat-obatan dan ukuran defek memungkinkan. Pengamatan pasca penutupan transkateter penting untuk menilai perubahan klinis dan kemungkinan komplikasi. Congenital heart disease (CHD) is one of the most frequent congenital anomalies in the world. These anomalies are usually divided into cyanotic and acyanotic type. Patent ductus arteriosus (PDA) is acyanotic type of CHD and ranked 3rd of all CHD. Transcatheter PDA closure now become first choice if drug treatment fails and the size of the defect is qualified for nonsurgery closure. Post-closure observation is important to assess clinical changes and possible complications.
CITATION STYLE
Irfan, M., Ali, M., Lumban Tobing, T. C., Adriansyah, R., Zakky Abdillah, H., & Amelia, P. (2021). Tatalaksana Penutupan Duktus Arteriosus Persisten Transkateter. Cermin Dunia Kedokteran, 48(6), 319. https://doi.org/10.55175/cdk.v48i6.1432
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.