Dari tahun ke tahun konsumsi Sugar-Sweetened Beverages atau minuman dengan tambahan gula (SSB) di Indonesia terus mengalami peningkatan. Hal ini dapat memicu peningkatan berat badan dan berisiko terjadinya obesitas. Remaja usia sekolah mulai mengalami peningkatan selera makan namun tidak diikuti dengan aktivitas fisik yang cukup sehingga dapat menimbulkan risiko terjadinya obesitas. Status gizi pada remaja akan menyebabkan perubahan status gizi di masa dewasa. Obesitas menjadi salah satu faktor pemicu penyakit-penyakit berisiko. Kegiatan pendampingan berupa pendidikan kesehatan dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi. Pada proses pendidikan kesehatan, para siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang risiko konsumsi tinggi SSB dan obesitas. Materi pendidikan kesehatan yang diberikan adalah mencakup bidang gizi dan farmasi. Pendampingan remaja dengan pendidikan kesehatan ini dapat menjadi salah satu upaya dalam pencegahan obesitas pada remaja. Selain itu, pendidikan kesehatan yang berisi tentang pemilihan makanan dan minuman yang sesuai dengan gizi seimbang, aktivitas fisik untuk remaja, serta risiko konsumsi tinggi SSB dan obesitas dapat meningkatkan pengetahuan, menurunkan tingkat konsumsi SSB, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang dalam upaya pencegahan terjadinya obesitas.
CITATION STYLE
Shinta, A. P., Jannah, N., & Rohmansyah, R. (2021). Pendampingan Remaja di Kota Yogyakarta dalam Upaya Pencegahan Konsumsi Tinggi Sugar Sweetened Beverages, Obesitas, dan Penyakit Berisiko. Jurnal Abdidas, 2(6), 1263–1268. https://doi.org/10.31004/abdidas.v2i6.467
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.