Peningkatan pertumbuhan penduduk pada Kota Indramayu berpengaruh terhadap kebutuhan rumah, yang mana berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Indramayu pada tahun 2018 terjadi peningkatan sebesar 0.54%, tahun 2019 sebesar 0,54%,. Berdasarkan hal tersebut perumahan subsidi Graha Alana Tahap 3 menjadi solusi di Kab.Indramayu. Perumahan subsidi ini menggunakan sistem konvensional sedangkan Kementrian PUPR melalui PUSLITBANG merilis teknologi konstruksi inovatif ini dikenal dengan sebutan rumah instan sederhana sehat (Risha) yang bisa menjadi pilihan lain untuk pembangunan rumah, untuk itu aka perlu di perhitungkan waktu pengerjaan dan biaya pembangunan antara rumah sistem konvensional dengan rumah sistem RISHA dengan metode Time Cost Trade OFF (TCTO) yaitu suatu metode yang dapat digunakan untuk mempercepat waktu pelaksanaan proyek dan menganalisis pengaruh waktu yang dapat dipersingkat dengan penambahan biaya terhadap kegiatan, sehingga dapat diketahui percepatan yang paling maksimum dan biaya yang paling minimum dan di hasilkan waktu pengerjaan rumah sistem RISHA lebih cepat 2 minggu dibanding waktu pengerjaan rumah sistem konvensional serta biaya pengerjaan RISHA lebih murah dibanding rumah sistem konvensional dengan selisih Rp 5.141.512
CITATION STYLE
Herlambang, A. B., Suharwanto, S., Komarudin, K., & Nanda, M. P. (2023). PERBANDINGAN ANALISA WAKTU DAN BIAYA PEMBUATAN RUMAH SUBSIDI DAN RISHA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF. JURNAL KAJIAN TEKNIK SIPIL, 8(1), 36–47. https://doi.org/10.52447/jkts.v8i1.6895
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.