Masyarakat dalam proses komunikasi dan interaksi lebih cenderung menggunakan variasi bahasa. Salah satu variasi bahasa yang digunakan adalah alih kode campur kode.Alih kode dan campur kode adalah pergantian pemakaian bahasa atau ragam bahasa daerah kedalam bahasa lndonesia. Peralihan bahasa daerah ke Bahasa Indonesia, dan bahasa Indonesia ke bahasa daerah dikarenakan kondisi tertentu. Interaksi antara penjual dan pembeli di Pusat Niaga Palopo yang terjadi lebih bervariasi dalam menggunakan bahasa, sehinggan memudahkan antara penjual dan pembeli saling memahami maksud dan tujuan pada saat proses transaksi berlangsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penyebab terjadinya alih kode campur kode dalam interaksi penjual dan pembeli.Jenis penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif artinya data yang dianalisis dan hasil penelitian hanya menggambarkan dan menjelaskan tidak berbentuk angka-angka.Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik simak, teknik rekam, dan teknik catatat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat proses alih kode dan campur kode dalam pemakaian bahasa pada saat tawar menawar antara penjual dan pembeli di Pusat Niaga Palopo. Dengan demikian, penggunaan alih kode dan campur kode antara penjual dan pembeli dipengaruhi adanya kebiasaan penutur, mitra tutur, dan situasi pembicaraan tertentu serta kemampuan pemakaian bahasa yang dilatar belakangi oleh tingkat pendidikan baik penjual dan pembeli.
CITATION STYLE
Yusni, Y., & Nengsi Sudirman. (2023). Alih Kode Campur Kode dalam Interaksi Penjual dan Pembeli di Pusat Niaga Palopo. DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 3(2), 105–110. https://doi.org/10.53769/deiktis.v3i2.466
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.