Hasil sisa pembakaran dari kendaraan bermotor mengandung zat berancun diantaranya karbon monoksida (CO), ozon (O3), nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2) yang dapat menganggu fungsi paru. Juru parkir adalah salah satu pekerjaan yang berisiko untuk mendapatkan polusi dari kendaraan bermotor. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran fungsi paru juru parkir yang bertugas di dalam ruang tertutup dan di luar ruang terbuka. Studi ini adalah studi deskriptif pada 60 juru parkir yang bekerja pada PT. X dengan rata-rata usia 24,97 tahun. Responden telah bekerja selama rata-rata 13,87 bulan dengan rata-rata durasi kerja selama 8,13 jam/hari. Pengukuran fungsi paru dilakukan menggunakan alat spirometri. Terdapat tiga jenis lokasi pekerjaan juru parkir pada studi ini yaitu basement, di luar ruangan dan di pos. Gambaran fungsi paru juru parkir yaitu rata-rata KV, KVP, VEP1, dan VEP1/KVP masing-masing adalah sebesar 88,7%, 69,4%, 59,47%, 85,50%. Gangguan fungsi paru dialami oleh 40 juru parkir (66,7%) dimana gangguan restriksi merupakan yang paling sering dialami yaitu sebanyak 32 (53,3%) juru parkir, disusul oleh gangguan campuran dan obstruksi yang terjadi pada masing-masing 4 (6,7%) juru parkir. Sebagian besar juru parkir yang bertugas di basement, di luar ruangan dan di pos mengalami restriksi fungsi paru. Juru parkir dengan gangguan fungsi paru campuran, restriksi, dan obstruksi telah bekerja masing-masing selama rata-rata 31,5 bulan, 10,69 bulan dan 7,5 bulan. Kesimpulan dari hasil temuan studi ini adalah juru parkir yang berisiko dengan pajanan polusi lebih rentan memiliki fungsi paru yang terganggu.
CITATION STYLE
Wong, L. L., & Lontoh, S. O. (2020). Gambaran fungsi paru juru parkir yang bertugas di Universitas Tarumanagara. Tarumanagara Medical Journal, 2(2), 343–353. https://doi.org/10.24912/tmj.v3i1.9738
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.