PENGALAMAN PERNIKAHAN INDIVIDU DENGAN HAMBATAN FISIK (Studi Kualitatif Fenomenologi dengan Pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis)

  • Amini D
  • Desiningrum D
N/ACitations
Citations of this article
8Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Pernikahan merupakan hubungan antara laki-laki dan perempuan yang diterima secara legal oleh lingkungan social, yang bertujuan untuk membentuk keluarga. Hambatan fisik adalah gangguan fisik yang umumnya dikarenakan gangguan neuromotor dan gangguan ortopedik musculoskeletal sehingga menghambat mobilitas penderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami pengalaman pernikahan individu dengan hambatan fisik yang menikah dengan sesama individu yang memiliki hambatan fisik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif fenomenologi dengan pendekatan Interpretative Phenomenological Analysisi (IPA). Metode pengambilan data yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur yang dibantu dengan rekaman audio dan catatan lapangan. Subjek penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposeful sampling dengan karakteristik individu dengan hambatan fisik yang telah menikah, masih tinggal bersama pasangannya, subjek dan pasangan memiliki hambatan fisik, berusia 20-40 tahun, serta bersedia menjadi subjek penelitian. Peneliti menemukan bahwa permasalahan utama yang dihadapi individu dengan hambatan fisik yang menikah dengan sesama individu yang memiliki hambatan fisik adalah permasalahan ekonomi. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari menjadi suatu hal yang cukup sulit karena individu dengan hambatan fisik dalam penelitian ini bekerja sebagai buruh atau pekerja bangunan. Selanjutnya, peneliti menemukan bahwa individu dengan hambatan fisik mampu merawat dan mengasuh anaknya, walau dengan keterbatasan fisik yang dimilikinya, misalnya harus menggendong anaknya sambil menggunakan kruk. Selain itu, individu dengan hambatan fisik juga harus berkompromi dengan keterbatasan fisiknya dalam hal berhubungan seksual, misalnya perempuan yang harus mengambil alih peran dominan dalam berhubungan seksual karena memiliki mobilitas fisik yang sedikit lebih baik daripada laki-laki.

Cite

CITATION STYLE

APA

Amini, D. S., & Desiningrum, D. R. (2017). PENGALAMAN PERNIKAHAN INDIVIDU DENGAN HAMBATAN FISIK (Studi Kualitatif Fenomenologi dengan Pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis). Jurnal EMPATI, 5(4), 831–836. https://doi.org/10.14710/empati.2016.15447

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free