Penelitian ini berfokus pada pengelolaan keberagaman dan kebinekaan di tengah masyarakat Lampung yang multikultur. Aspek yang dikaji yakni pesan komunikasi dan negosiasi nilai keragaman untuk mencapai kebinekaan yang terdapat pada makna Siger. Peneliti menggunakan studi kasus dengan paradigma konstruktivis. Hasil penelitian menemukan bahwa bentuk Siger merupakan lambang kebesaran gelar yang dimiliki masyarakat adat Saibatin Lampung. Siger dengan tujuh lekukan menggambarkan tentang posisi, peran dan tanggung jawab setiap penerima gelar atau Juluk Adok. Lekukan pertama berukuran paling tinggi, artinya posisi paling depan menggambarkan posisi gelar tertinggi. Lekukan berikutnya dengan ukuran semakin pendek merepresentasikan posisi gelar yang berada di bawah posisi gelar sebelumnya dan seterusnya. Adat Saibatin mempunyai tujuh gelar dengan pembagian dua wilayah Ke-Bandakhan dan Ke-Sebatinan. Ke-Bandakhan terdiri dari gelar Sultan, Pangikhan, Dalom/Sebatin. Ke-Sebatinan meliputi gelar Dalom/Sebatin, Khaja, Khadin, Minak, Kimas, Mas dan Layang/Bunga. Message Platform pada atribut Siger menonjolkan tentang identitas budaya yang menghasilkan integrasi budaya melalui pernikahan antar suku yang harus dikelola oleh setiap penerima gelar. Tanggung jawab untuk mengelola keberagaman adat istiadat di tengah kebinekaan masyarakat multikultur. Reputasi bahwa masyarakat Lampung ramah dan terbuka menjadi salah satu faktor perekat keberagaman menjadi kebinekaan.
CITATION STYLE
Hidayat, D., Kuswarno, E., Zubair, F., & Hafiar, H. (2017). MESSAGE PLATFORM ATRIBUT SIGER LAMPUNG DI DALAM KEBHINEKAAN MULTIKULTUR. Jurnal Kajian Komunikasi, 5(1), 91. https://doi.org/10.24198/jkk.v5i1.9481
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.