Adverse Drug Reaction (ADR) pada pengobatan tuberkulosis dapat menurunkan kualitas hidup maupun kepatuhan pasien, pengobatan jangka panjang memiliki risiko timbulnya ADR, untuk mecegah ADR yang berbahaya perlu dilakukan monitoring dengan baik, faktor-faktor prediktor yang mempengaruhi ADR sangat penting dicari sebagai upaya mencegah kejadian ADR. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilakukan pada pasien tuberkulosis paru di Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Kabupaten Bantul Yogyakarta, kriteria inklusi adalah pasien yang mendapat obat tuberkulosis kombinasi dosis tetap (KDT),usia >17 tahun, monitoring ADR dilakukan sejak bulan ke-dua pengobatan hingga bulan ke-6 dengan metode wawancara setiap pasien kontrol ke PKM. Pengolahan data dilakukan dengan uji multivariate regresi multinomial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ADR terjadi pada 58% kelompok usia tua; 51,8% kelompok usia menengah dan 50% kelompok usia muda, tidak ada pengaruh signifikan usia terhadap ADR pada penelitian ini. Berdasar jenis kelamin, ADR terjadi pada 58,5% laki-laki, dan 47,3 % perempuan, tidak terdapat pengaruh signifikan gender terhadap ADR. Berdasar BMI, ADR terjadi pada kelompok underweight, normal, dan overweight dengan persentase 78%,26%,dan 40% terdapat pengaruh signifikan antara BMI dengan kejadian ADR, p value 0,01 OR=7,650 (2,350-24,898) CI=95%. Berdasar kelompok BTA ADR terjadi pada kelompok BTA positif dan negative dengan persentase 52% dan 62%, tidak ada pengaruh signifikan antara BTA dengan kejadian ADR Kata kunci : Adverse Drug Reaction, Tuberkulosis, Kombinasi Dosis Tetap-Obat Antituberkulosis (KDT)
CITATION STYLE
Inandha Dewi, L. V. (2020). the Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Adverse Drug Reaction pada penggunaan Obat Anti Tuberkulosis. Jurnal Farmasi Indonesia, 17(2), 134–141. https://doi.org/10.31001/jfi.v17i2.903
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.