Pemberian Pengganti Air Susu Ibu (PASI) sebelum anak berusia 6 bulan tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan risiko penyakit terutama diare. Di Desa Bente Kecamatan Mandah Kabupaten Indragiri Hilir cakupan ASI Eksklusif tahun 2019 sebesar 30,2%. Faktor sosial budaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian makanan pendamping ASI dini. Pada pengaruh sosial budaya sebanyak 70% ibu memberikan makanan pendamping ASI di usia <4 bulan dan beranggapan bayi masih lapar jika hanya disusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sosial budaya terhadap pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) dini di Desa Bente Kecamatan Mandah Kabupaten Indragiri Hilir. Jenis penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi 0-24 bulan pada bulan Januari s.d. Maret 2020 sebanyak 60 orang, dengan sampel sebanyak 46 responden dan pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 67,4% ibu memberikan makanan pendamping ASI sesuai budaya yang ada di keluarga/masyarakat, terdapat pengaruh sosial budaya terhadap pemberian makanan pendamping ASI dini dengan nilai p value 0,000. Diharapkan ibu lebih aktif mencari informasi tentang makanan pendamping ASI dari tenaga kesehatan, media massa, media elektronik atau sumber lainnya agar tidak terpengaruh dari budaya lingkungan sekitar dalam memberikan makanan pendamping ASI pada bayi.
CITATION STYLE
Sari, M. R., & Sari, D. E. A. (2022). Pengaruh Sosial Budaya terhadap Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) Dini di Desa Bente Kecamatan Mandah Kabupaten Indragiri Hilir. Maternal & Neonatal Health Journal, 3(1), 1–6. https://doi.org/10.37010/mnhj.v3i1.487
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.