SITUS-SITUS ARKEOLOGI SEBAGAI MOTIVASI PENARIK (PULL FACTORS) WISATAWAN LANJUT USIA (SILVER TOURISM) BERKUNJUNG KE PROVINSI BALI

  • Astiti N
N/ACitations
Citations of this article
7Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

The potential and readiness of archaeological sites as good tourist destination from attraction, accessibility, amenity and community acceptability become important as one of the elderly tourists motivation to visit Bali. This research aims to explore the strategy management of archaeological sites as comfortable and secure cultural tourism attraction by conserving so that it becomes the pull factor of elderly tourist visit. The research was conducted by survey method and using combined analytical technique of quantitative and qualitative. From the data analysis, it is known that elderly tourists in Bali gives a positive value on diversity of cultural tourism attractions with activity visiting archaeological sites (17.89 %), visiting museum (9.47 %), religious or spiritual activity (18.95 %), enjoying Balinese people tradition (27.37 %), and attending cultural events of Bali (24.21 %). Management through zoning system formulation is quietly efective. Besides accessibility, Various facilities can be provided at the development zone which can motivate elderly tourists to visit. Today, the management of archaeological site in Bali has not given much attention to the facilities of elderly tourists and people with disabilities. Potensi dan kesiapan situs-situs arkeologi sebagai destinasi wisata baik dari atraksi, aksesbilitas, amenitas dan penerimaan masyarakat menjadi penting sebagai salah satu motivasi wisatawan lanjut usia untuk berkunjung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari strategi pengelolaan situs-situs arkeologi sebagai atraksi wisata budaya yang nyaman dan aman dengan menjaga pelestarian sehingga menjadi motivasi penarik (pull factor) wisatawan lanjut usia berkunjung ke Bali. Penelitian dilakukan dengan metode survei dan menggunakan teknik analisis gabungan antara kuantitatif dan kualitatif. Dari analisis data diketahui bahwa wisatawan lanjut usia di Bali memberikan nilai positif pada keragaman atraksi wisata budaya dengan aktivitas berkunjung ke situs-situs arkeologi (17,89 %), ke museum (9,47 %), aktivitas religi/spritual (18,95 %), tradisi masyarakat Bali (27,37 %), dan event-event budaya Bali ( 24,21%). Pengelolaan dengan melakukan penataan sistem zoning sangat efektif, pada zona pengembangan dapat disediakan berbagai fasilitas yang dapat menjadi motivasi wisatawan lanjut usia berkunjung selain aksesbilitas. Pengelolaan situs-situs arkeologi di Bali saat ini belum banyak memberikan fasilitas khusus untuk kebutuhan wisatawan lanjut usia dan penyandang disabilitas.

Cite

CITATION STYLE

APA

Astiti, N. K. A. (2017). SITUS-SITUS ARKEOLOGI SEBAGAI MOTIVASI PENARIK (PULL FACTORS) WISATAWAN LANJUT USIA (SILVER TOURISM) BERKUNJUNG KE PROVINSI BALI. Forum Arkeologi, 30(1), 41. https://doi.org/10.24832/fa.v30i1.118

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free