Artikel ini membahas mengenai dampak depresi ekonomi dan tingkat kepercayaan rakyat atas kebijakan pemerintah kolonial yang berkaitan dengan penyelesaian masalah dampak tersebut. Metode yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Depresi ekonomi tahun 1930an merupakan peristiwa kompleks yang tidak hanya berdampak pada perekonomian Hindia Belanda. Dalam hal ini, relasi antara pemerintah kolonial dan rakyat menjadi menarik ketika pemerintah berusaha mengatasi masalah dengan kebijakan campur tangan. Depresi ekonomi yang dipicu oleh faktor eksternal dan diperparah oleh faktor internal karena kelebihan produksi berdampak pada merosotnya perekonomian Hindia Belanda. Dampak tersebut menghantam bidang usaha yang digerakan oleh bangsa Eropa dan bumiputra. Penghematan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial dan perusahaan swasta menimbulkan peningkatan pengangguran, kemiskinan, dan kriminalitas. Sikap diskriminatif pemerintah kolonial pun menjadi salah satu faktor pemicu respon keras bumiputra. Puncaknya yaitu melakukan gerakan protes melalui serikat buruh dan organisasi pergerakan. Krisis kepercayaan rakyat terhadap pemerintah kolonial muncul karena ketidakmampuan pemerintah kolonial mengatasi masalah selama masa depresi ekonomi secara proporsional.
CITATION STYLE
Utomo, I. N. (2020). DEPRESI EKONOMI DAN KRISIS KEPERCAYAAN RAKYAT TERHADAP PEMERINTAH KOLONIAL 1930-1936. Sejarah Dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, Dan Pengajarannya, 14(1), 62. https://doi.org/10.17977/um020v14i12020p62-75
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.