Konsumsi Fast Food dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Sindrom Metabolik Di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

  • Samodro P
  • Prastowo A
  • Zulfannisa N
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
75Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Latar Belakang: Deteksi dini gejala gangguan metabolik dapat mencegah komplikasi penyakit cardiovaskular, diabetes mellitus tipe 2, dislipidemia dan stroke. Faktor yang mempengaruhi sindrom metabolik antara lain asupan fast food dan aktivitas fisik. Tujuan: Mengetahui hubungan konsumsi fast food dan aktivitas fisik dengan kejadian sindrom metabolik pada orang dewasa usia 20–59 tahun di pasien rawat inap penyakit dalam RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Pengambilan subjek dilakukan dengan simple random sampling, diperoleh 36 subjek penelitian. Data yang dikumpulkan adalah jenis kelamin, riwayat penyakit keluarga, pekerjaan, status gizi, konsumsi fast food dan aktivitas fisik. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square dan Fisher Exact. Hasil: Pasien yang mengalami sindrom metabolik 30%, pasien yang mengkonsumsi fast food 66,7% aktivitas fisik 13,8%. Terdapat hubungan konsumsi fast food (p=0,010) dan tidak terdapat hubungan pada variable aktivitas fisik (p=1,000). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pola konsumsi fast food dengan kejadian sindrom metabolik

Cite

CITATION STYLE

APA

Samodro, P., Prastowo, A., Zulfannisa, N. H., & Wahyuni, N. (2020). Konsumsi Fast Food dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Sindrom Metabolik Di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. JURNAL NUTRISIA, 21(2), 83–90. https://doi.org/10.29238/jnutri.v21i2.187

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free