Secara umum Textile Reinforced Concrete (TRC) adalah suatu komposit yang terdiri dari reinforcement yang berupa tekstil dan beton sebagai matriks. TRC merupakan salah satu metode untuk memperbaiki atau memperkuat beton agar bangunan dapat berfungsi kembali. TRC diaplikasikan sebagai confinement concrete pada beton untuk mengetahui pengaruh anyaman serat cantula dengan variasi pada kuat tekan dan perkembangan kuat tekan beton. TRC pada penelitian ini terdiri dari matriks berupa silinder beton dengan dimensi 75 mm x 150 mm. Reinforcement berupa anyaman serat cantula yang direkatkan dengan Polymer Modified Mortar kemudian dikekangkan pada beton dengan ketebalan 10 mm. Anyaman serat cantula memiliki variasi arah penulangan aksial sesuai dengan dimensi 10 mm x 10 mm, 10 mm x 15 mm, 10 mm x 20 mm. Pengujian pada TRC dilakukan pada umur 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kuat tekan beton terkekang yang tertinggi yaitu pada TRC 200 sebesar 20,25 MPa, sedangkan perkembangan kuat tekan terbesar yaitu pada TRC 200 sebesar 12,58%. Hal ini menunjukkan bahwa pengekangan anyaman serat cantula berpengaruh pada kuat tekan TRC dan variasi anyaman serat cantula mengakibatkan perkembangan kuat tekan yang berbeda.
CITATION STYLE
Kristiawan, S. A., Purwanto, E., & Wayne Syam Putra, G. A. (2019). PENGARUH PENGEKANGAN TEXTILE REINFORCED CONCRETE SERAT CANTULA (AGAVE CANTULA ROXB) TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Matriks Teknik Sipil, 7(4). https://doi.org/10.20961/mateksi.v7i4.38489
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.